Senin, 06 Juni 2011

Ikan Cupang Sang Pembasmi Demam Berdarah


Lho kok bisa? Mungkin pertanyaan itu yang akan muncul.
Ikan cupang adalah jenis ikan pemangsa yang egois dan suka bertarung. Sama seperti ikan pemangsa lainnya, ikan Arowana misalnya, ikan Louhan, dan lain sebagainya tidak suka bila ada pesaing di daerah kekuasaannya. Bila ada makhluk lain di sekitarnya, apalagi yang ukuran tubuhnya lebih kecil darinya, sudah pasti dia akan menjadi santapannya.
Perlu diketahui, dalam satu menit ikan Cupang bisa memakan lebih dari 200 ekor jentik nyamuk. Andaikan jentik-jentik nyamuk Aedes Aegepty (penyebab demam berdarah) yang bersarang di rumah-rumah kita dihabiskan oleh ikan Cupang, habislah sudah nyamuk demam berdarah.
Nah, terbayang kan, kalau ikan Cupang bisa membasmi penyakit demam berdarah? Ya, caranya masukkan satu ekor ikan Cupang ke dalam bak mandi atau tempat-tempat air yang menggenang di dalam rumah kita. Selanjutnya biarkan ikan Cupang itu yang bekerja memangsa jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah.
Sekarang kita tidak perlu lagi melakukan pengasapan atau Fogging untuk membasmi bibit-bibit nyamuk. Cukup dengan satu ikan Cupang pada tiap genangan air, kita terbebas dari penyakit demam berdarah. Kalau ikan Cupangnya mati? Beli saja di toko yang menjual ikan hias, harganya murah kok.

Sabtu, 07 Juni 2008

Pasang Gigi Palsu, Membantu Proses Pengunyahan

Ketika manusia mendekati uzur (usia lanjut), secara alamiah, kondisi fisik seseorang akan menurun secara perlahan-lahan. Tidak hanya pada tulang atau kulit, tapi juga rongga mulut. Ada empat masalah yang sering ditemukan pada mereka yang tidak lagi muda.

Masalah paling umum adalah berkurangnya jumlah gigi karena tanggal atau dicabut. Kalau banyak gigi yang hilang, maka fungsi estetika dan pengunyahan akan terganggu. Selain itu sistem okulasi atau buka tutup sendi rahang ikut terganggu. Gigi berperan sebagai kunci dalam sistem okulasi. Karena kuncinya tidak ada, muncul bunyi klik ketika kita membuka atau menutup rahang.

Banyaknya gigi yang hilang juga membuat tinggi gigit (pertemuan gigi atas dan bawah) terganggu. Ini bisa membuat bibir terlihat nyaprut saat mengatup. Kondisi tersebut membuat ujung bibir terlipat hingga rentan terhadap tumbuhnya jamur.

Yang kedua adalah masalah pada mukosa mulut, termasuk gusi. Pada mereka yang sudah tidak muda lagi, elastisitas mukosanya juga berkurang. Karena itu tidak jarang gusi mengalami resesi atau bergerak mendekati ujung kaar gigi. Akibatnya, muncul rasa ngilu pada gigi. Rasa ngilu itu semakin parah kalau teknik menyikat gigi juga salah.

Solusinya, kalau banyak gigi yang hilang, segera pasang gigi palsu. Tidak hanya untuk memperbaiki penampilan, tetapi juga membantu sistem pengunyahan (biar tua tetap gaya …). Lalu banyak minum air putih untuk membantu saliva yang sudah berkurang. Pastikan gigi sudah benar serta jangan lupa rajin memeriksakan diri ke dokter gigi.